Jumat, 28 Juli 2017

Ciri Pembalut Aman Dan Sehat

Tips cara memilih pembalut wanita yang aman dan sesuai standar kesehatan dan mengetahui akan ancaman pembalut yang mengandung zat senyawa kimia yang membahayakan kesehatan organ reproduksi wanita perlu untuk diketahui dan dipahami dengan baik oleh kaum wanita perempuan.

Pembalut wanita yaitu produk yang berbentuk lembaran/pad terbuat dari materi selulose atau sintetik yang digunakan untuk menyerap cairan menstruasi atau cairan dari vagina. Inilah salah satu manfaat fungsi dari pembalut.

Ciri Pembalut Aman Dan Sehat

Membedakan Pembalut Yang Berbahaya Dan Pembalut Yang Sehat


Berikut tanda ciri syarat kriteria pembalut wanita yang aman dan sehat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 16-6363-2000 menyerupai yang dilansir dari media Republika antara lain yaitu sebagai berikut

Bahwa jenis macam produk pembalut wanita yang sehat haruslah bersih , tidak mengandung kotoran dan zat abnormal , tidak menyebabkan terjadinya iritasi atau efek yang membahayakan lainnya.

Pembalut juga tidak melepaskan serabut pada waktu digunakan , tidak berbau dan lembut. Sementara mengenai warna haruslah putih. Warna lain boleh namun hanya sebagai tanda atau identitas yang tidak bersentuhan pribadi dengan tubuh.

Pembalut yang baik juga harus bersifat netral terhadap fenoltalein dan jingga metal. Lalu tidak berflouresensi besar lengan berkuasa atau tidak ada flouresensi yang membuktikan adanya kontaminasi , pada sisi yang bersentuhan dengan tubuh.

Daya serap pembalut yang ideal juga tidak kurang dari 10 kali bobot pembalut , tidak mudah rembes dan tidak mudah robek. Namun , di Indonesia sendiri nampaknya belum ada pembalut yang memenuhi semua pembagian terstruktur mengenai tersebut.

Terlebih lagi bahayanya pembalut di Indonesia tidak dicantumkan masa kedaluwarsanya di kemasan sebagai isu untuk konsumen ketika membeli.

Tentunya ciri tanda pembalut yang berbahaya yaitu merupakan kebalikan dari tanda-tanda yang masuk dalam kategori pembalut yang sehat menyerupai tercantum diatas.

Berikut beberapa tips cara memilih pembalut yang aman sehat menyerupai isu yang dilansir dari media Tanyaapoteker antara lain :
  1. Pilihlah pembalut yang cocok untuk wanita. Cocok dalam arti ketika digunakan tidak menjadikan gatal - gatal atau bahkan iritasi.
  2. Pilihlah pembalut yang lembut dengan daya serap tinggi.
  3. Hindarilah pembalut yang mengandung materi pewangi.
  4. Gunakan pembalut hanya satu kali pakai jangan mencuci lalu menggunakannya kembali.
  5. Ganti pembalut tiap 2 - 3 jam sekali , atau sesuaikan dengan volume darah yang keluar.
  6. Jangan utamakan pembalut yang murah , tapi utamakanlah yang berkualitas.

Daftar Pembalut Yang Berbahaya Yang Mengandung Klorin


Temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap pembalut dan pantyliner mengandung klorin tentunya membuat kaum wanita perempuan yang selalu menggunakan pembalut ketika menstruasi atau pun haid datang menjadi bertanya-tanya apakah pembalut yang selama ini dipakai termasuk jenis macam pembalut yang tidak sehat dan berbahaya?

Bahaya pembalut yang mengandung klorin dan tidak sehat dan kini beredar di pasaran dapat menyebabkan kanker dan mengganggu sistem reproduksi dari wanita yang menggunakannya.

Penyebabnya tak lain sebab klorin yang terkandung di dalamnya. Jika merujuk FDA (Badan POM Amerika Serikat) , maka pembalut yang baik seharusnya bebas klorin.

Kementerian Kesehatan melarang penggunaan gas Chlorin dalam proses bleaching/pemutihan terhadap materi baku yang digunakan untuk pembalut wanita sebab penggunaan gas chlorine dapat menghasilan senyawa dioksin yang bersifat karsinogenik.

Bahan baku pembalut wanita yang diizinkan untuk digunakan harus menggunakan metode EFC atau TFC tersebut di atas dan tidak diperbolehkan menambahkan chlorine selama proses produksi.

Berikut daftar nama merk pembalut yang berbahaya menyerupai isu yang dilansir dari Health.Liputan6 antara lain :
  1. Charm.
  2. Nina Anion.
  3. My Lady.
  4. VClass Ultra.
  5. Kotex.
  6. Hers Protex.
  7. Laurier.
  8. Softex.
  9. Softness Standart Jumbo Pack
Akhir-akhir ini banyak beredar pembalut wanita dengan pelengkap antibakteri , produk herbal , dan antidioksin. Orang awam tak jarang resah dalam memilih pembalut yang baik plus menyehatkan alias tak memunculkan penyakit baru.

Menurut dr Rachmad Poedyo Armanto SpOG dokter seorang andal kebidanan dan kandungan dari RS Mitra Keluarga Waru mengatakan bekerjsama tak ada kategori khusus dalam pemilihan pembalut wanita. Yang penting , pembalut tersebut dapat menyerap darah haid. "Hal itu terpenuhi ketika pembalut sering diganti ," ujarnya.

Jika dirasa pembalut sudah ”penuh” , mampu segera diganti. Berapa kali sebaiknya mengganti pembalut? Tak ada ketentuan khusus. Sebab , jumlah darah menstruasi yang keluar sangat individual. SEperti dilansir dari media Doktersehat.

Pada masa awal menstruasi , darah haid yang keluar sangat banyak. Jika demikian , seseorang perlu lebih sering mengganti pembalut. ”Dalam sehari , mampu ganti pembalut lebih dari tiga kali ,”

Rachmad mengatakan , tingkat keasaman vagina berkisar pada pH 4 ,5. Menstruasi justru menghasilkan materi sekresi yang cenderung bersifat basa. Karena itu , darah haid di pembalut yang tidak segera dibersihkan dapat menjadi media pertumbuhan basil ataupun jamur.

Ditambah , dikala menstruasi , suasana di kawasan kemaluan cenderung lebih lembap. Akibatnya , basil dan jamur semakin banyak berkembang biak. ”Sering mengganti pembalut mengurangi lecet pada kawasan kemaluan ,” terangnya.

Rachmad beranggapan , tak perlu menggunakan pembalut khusus dengan pelengkap tambahan materi antibakteri , antidioksin , atau herbal. Sebab , darah haid keluar dari dalam liang senggama. Di kawasan tersebut , terdapat kuman flora yang mempertahankan keasamaan vagina.

”Antibakteri di pembalut hanya bekerja di kawasan kemaluan. Tak hingga masuk ke liang senggama dan vagina. Kaprikornus , menurut saya , ya sia-sia menggunakan pembalut tersebut ,” paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar