Kondisi psikologis ibu hamil termasuk kecemasan ibu hamil ini memang lebih labil dibandingkan pada keadaan sebelum hamil. Wanita yang sedang hamil cenderung sekali emosi yang berkelanjutan alasannya yaitu kondisi kehamilan mereka , hormon , dan kondisi kehidupan mereka. Karena memang banyak juga Perubahan Ibu Dalam Masa Kehamilan ketika menjalani masadan waktu kehamilannya selama 9 bulan tersebut.
Saat wanita hamil mengalami ketakutan dan kecemasan , dan emosi lain yang mengganggu , perubahan fisiologi terjadi dan dapat mensugesti janinnya. Contohnya produksi adrenalin sebagai akhir dari ketakutan membantasi fatwa darah ke tempat rahim dan menghambat bayi memperoleh oksigen. Demikian pula , stress yang dialami ibu hamil dapat meningkatkan corticotrophin-releasing hormone (CRH) diawal kehamilan.
CRH secara berurutan dapat menjadikan kelahiran prematur. Wanita dibawah tekanan sekitar empat kali lebih mungkin dibandingkan wanita pada umumnya untuk melahirkan bayi secara premature. Stress ibu hamil juga dapat mensugesti janin secara tidak pribadi dengan meningkatkan kemungkinan bahwa ibunya akan melaksanakan perilaku hidup yang tidak sehat , menyerupai mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh medis dan dokter dan melaksanakan perawatan prakelahiran yang sangat berbahaya.
Berdasarkan penelitian dari Edinburgh University , bersamaan dengan pertumbuhannya , plasenta dalam rahim dapat membuat sumbangan pada bayi dari hormon yang menumpuk di dalam darah kandungan ibu. Namun yang perlu untuk diingat bahwa sumbangan pada sebagian wanita tetap lemah serta hormon dari ibu tersebut mampu beresiko untuk bayi.
Wanita dan para ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk menghindari stress. Hal ini yaitu merupakan bagia dari cara dan tips Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin calon bayinya. Ada banyak hal yang mampu menjadikan stress pada ibu hamil , baik alasannya yaitu fisik sang ibu sendiri ataupun alasannya yaitu pengaruh dari pikirannya.
Penyebab stres pada ibu hamil dan hal ini yang kerapkali juga para ibu dibuat stres oleh duduk perkara keuangan , kekerabatan , dan masalah-masalah lainnya selama masa kehamilan. Menurut penelitian di AS , stres-stres tersebut harus dihindari oleh ibu hamil , alasannya yaitu dapat menjadikan dampak yang berkepanjangan pada bayi yang akan dilahirkan.
Berikut beberapa dampak ancaman stres ibu hamil terhadap kesehatan janin yaitu diantaranya yaitu sebagai berikut :
- Menurut situs medicaldaily.com disebutkan , bahwasannya stres dikala hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi kelak. Saat stres , janin akan menyerap hormon kortisol yang diproduksi badan ibu yang mengandung. Dan bayi dengan tingkat kortisol tinggi akan lebih cenderung untuk memiliki risiko lebih besar mengidap alergi dibanding bayi dengan tingkat kortisol rendah.
- Sistem kekebalan badan bayi akan berkurang. Hal ini berdasarkan akan Jurnal Brain , Behaviour , and Immunity , bahwa ibu hamil yang sering mengalami cemas berlebihan dan stres mampu melemahkan sistem kekebalan bayi ketika berusia enam bulan
- Stres yang menimpa ibu hamil juga akan mampu meningkatkan resiko keguguran (abortus) dibandingkan dengan ibu yang tingkat stressornya lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang lebih baik ketika menghadapi faktor penggagas stres pada ibu hamil.
Penelitian sebelumnya telah membahas bahwa stres pada masa kehamilan dapat mensugesti intelegensia anak dan meningkatkan perilaku Anak Menjadi Hiperaktif , duduk perkara pada emosi anak , dan ketidakpatuhan serta hal-hal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar