ADHD ini termasuk dalam adegan kelainan psikiatrik dan perilaku yang paling sering ditemukan pada anak.
ADHD dapat berlanjut hingga masa remaja , bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah , ADHD berupa gangguan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Sementara pada anak dan remaja dan sampaumur juga menjadikan dilema yang serius.
Menurut Nelson yang dimaksud dengan pengertian hiperaktif yaitu merupakan istilah gangguan kekurangan perhatian pertanda gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada belum dewasa , yang hingga ketika ini dicap sebagai menderita hiperaktivitas , hiperkinesis , kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal , Inilah makna definisi anak hiperaktif itu sendiri.
Penyebab Hiperaktif.
Ada beberapa hal yang mampu menyebabkan anak menjadi hiperaktif yaitu :
- Kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.
- Temperamen Bawaan.
- Pengaruh Lingkungan.
- Malfungsi Otak.
- Epilepsi.
- Gegar Otak.
- Trauma kepala sebab persalinan sulit.
- Infeksi.
- Keracunan.
- Gizi buruk.
- Alergi makanan
- Kesulitan dalam memfokuskan perhatian terhadap sesuatu hal.
- Tidak menunjukkan perhatian terhadap sesuatu yang detail.
- Tidak mau dan enggan untuk mendengarkan orang lain.
- Tidak mampu bermain dengan tenang.
- Tidak mampu tinggal membisu di tempat.
- Memiliki dilema dengan tugas-tugas yang membutuhkan perencanaan.
Hiperaktif (ADHD) ini mampu dibagi menjadi beberapa adegan yaitu :
- ADHD tipe kombinasi tandanya yaitu kalau anak memiliki kriteria konsentrasi buruk dan hiperaktif.
- ADHD tipe sulit konsentrasi kalau anak memiliki kriteria sulit untuk berkonsentrasi.
- ADHD hiperaktif-impulsif kalau sang anak menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif.
Itulah ciri-ciri anak hiperaktif. Anak-anak ADHD perlu dibantu secara khusus oleh orangtua , guru , dokter , dan lingkungan bermainnya. Hal tersebut mampu mengkondisikan suasana dan kegiatan yang sesuai untuk mereka. Dengan begitu , si anak yang mempunyai perilaku hiperaktif akan mampu menyalurkan tingkah laku hiperaktifnya dengan baik dan juga tidak ke bagian-bagian yang negatif tentunya.
Kesimpulannya yaitu kita sebagai para orang bau tanah jangan pernah menganggap negatif terhadap belum dewasa dengan gangguan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Justru kita harus lebih dalam menunjukkan perhatian kepada belum dewasa yang mengidap kelainan hiperaktif ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar