Selasa, 08 Agustus 2017

Penyebab Tanda Gejala Bronkopneumonia

Penyakit Bronkopneumonia pada anak yakni merupakan penyakit yang seringkali juga menimpa pada anak-anak kita. Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke akses pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret , sehingga terjadi demam , batuk produktif , ronchi positif dan mual. Dan ini juga termasuk dalam adegan penyakit pnemumonia juga.

Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak di anak-anak 5 tahun dengan resiko maut yang tinggi , sedangkan di Amerika pneumonia menyampaikan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak di anak-anak 2 tahun. Inilah juga yang dimaksud dengan epidemiologi penyakit yang satu ini.

Pengertian bronkopneumonia yakni adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran bercak , teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. Ini yakni definisi menurut Smeltzer , Suzanne & Brenda G.Bare.2002: 572.

Sedangkan definisi arti yang lainnya menurut A.Aziz.Alimul Hidayat yakni suatu radang parenkim paru yang disebabkan oleh basil , virus , jamur ataupun benda gila yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi , gelisah , dispnoe , nafas cepat dan dangkal , muntah , diare , batuk kering dan produktif.

Penyebab Penyakit Bronkopneumonia


Penyebab Tanda Gejala Bronkopneumonia

Penyebab etiologi bronkopneumonia terbagi menjadi 4 hal yang mampu menimbulkan terjadinya infeksi pada paru khususnya parenkhim paru ini yakni sebagai berikut :
  • Bakteri. Pneumonia basil biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif menyerupai : Steptococcus pneumonia , S. aerous , dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif menyerupai Haemophilus influenza , klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
  • Virus. Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
  • Jamur. Infeksi yang disebabkan jamur menyerupai histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung , tanah serta kompos.
  • Protozoa. Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves , 2001)
Pada umumnya , bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi basil , terutama basil piogenik yang membentuk pneumonia supuratif. Adenovirus , virus influenza , mikoplasma pneumoniae juga dapat berperan. Bronkopneumonia sering terjadi pada mereka yang berdaya tahan badan lemah dan memiliki gangguan imunitas akses pernapasan. Anak-anak , lanjut usia dan penderita HIV/AIDS yakni populasi yang rentan penyakit ini.

Tanda Gejala Bronkopneumonia


Ada beberapa ciri anak yang menderita penyakit bronkopneumonia ini antara lain dapat dikenali dengan tanda serta gejala sebagai berikut :
  1. Kesulitan dan sakit pada ketika pernafasan contohnya yakni Nyeri pleuritik , Nafas dangkal dan mendengkur , Takipnea (Nafas Cepat)
  2. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi : Mengecil , kemudian menjadi hilang dan juga terdengar Krekels , ronkhi paru.
  3. Gerakan dada tidak simetris.
  4. Menggigil dan demam 38 ,8 ° C hingga 41 ,1°C , delirium.
  5. Diafoesis.
  6. Anoreksia.
  7. Malaise.
  8. Batuk kental , produktif Sputum kuning kehijauan kemudian menjelma kemerahan atau berkarat.
  9. Gelisah.
  10. Sianosis Area sirkumoral , dasar kuku kebiruan.
  11. Masalah-masalah psikososial : disorientasi , ansietas , takut mati.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Penyakit Bronkopneumonia untuk membantu mengegakkan diagnosa antara lain yakni sebagai berikut :
  • Rontgen Thorax / Dada. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi struktural , dapat juga menyatakan bisul luas/infiltrat , empiema(stapilococcus) , infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial) , atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih. Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus , kalau pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
  • Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi pribadi , biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya , tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.
  • Pemeriksaan Fungsi Paru. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan volume paru mungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain paru menurun , terjadi hipoksemia.
  • Analisa Gas Darah. Pada pemeriksaan darah ini biasanya akan didapatkan hasil yang tidak normal mungkin terjadi , tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pengobatan Pneumonia

Pengobatan dan perawatan pasien dengan bronkopneumonia di rumah sakit antara lain dilakukan dengan cara :
  1. Terapi Oksigen. Pemberian oksigen umumnya tidak dibutuhkan , kecuali untuk kasus yang berat.
  2. Hidrasi Cairan. Bila ringan hidrasi oral , tetapi kalau berat dehidrasi dilakukan secara parenteral. (menggunakan infus) 
  3. Simptomatik terhadap batuk. Bila terdapat obstruksi jalan napas , dan lendir serta ada febris , diberikan bronkodilator
Komplikasi Bronkopneumonia. Penyakit bronkopneumonia ini selain terjadi pada cukup umur , seringkali juga terjadi bronkopneumonia pada anak. Berikut beberapa komplikasi dari penyakit bronkopneumonia yaitu :
  • Atelektasis yakni pengembangan paru-paru yang tidak tepat atau kolaps paru merupakan jawaban kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
  • Abses paru yakni pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
  • Empisema yakni suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu daerah atau seluruh rongga pleura.
  • Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
  • Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak
  • .
  • Infeksi sitemik.


Pencegahan Bronkopneumonia. Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan terjadinya bronkopneumonia ini. Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan yakni dengan meningkatkan daya tahan badan kita terhadap banyak sekali penyakit akses nafas menyerupai halnya sebagai berikut :
  1. Pola Hidup Sehat , makan makanan bergizi dan teratur , menjaga kebersihan , beristirahat yang cukup , rajin berolahraga.
  2. Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi antara lain : Vaksinasi Pneumokokus , Vaksinasi H. influenza , Vaksinasi Varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan badan rendah , Vaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar