Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak di anak-anak 5 tahun dengan resiko maut yang tinggi , sedangkan di Amerika pneumonia menyampaikan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak di anak-anak 2 tahun. Inilah juga yang dimaksud dengan epidemiologi penyakit yang satu ini.
Pengertian bronkopneumonia yakni adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran bercak , teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. Ini yakni definisi menurut Smeltzer , Suzanne & Brenda G.Bare.2002: 572.
Sedangkan definisi arti yang lainnya menurut A.Aziz.Alimul Hidayat yakni suatu radang parenkim paru yang disebabkan oleh basil , virus , jamur ataupun benda gila yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi , gelisah , dispnoe , nafas cepat dan dangkal , muntah , diare , batuk kering dan produktif.
Penyebab Penyakit Bronkopneumonia
Penyebab etiologi bronkopneumonia terbagi menjadi 4 hal yang mampu menimbulkan terjadinya infeksi pada paru khususnya parenkhim paru ini yakni sebagai berikut :
- Bakteri. Pneumonia basil biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif menyerupai : Steptococcus pneumonia , S. aerous , dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif menyerupai Haemophilus influenza , klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
- Virus. Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
- Jamur. Infeksi yang disebabkan jamur menyerupai histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung , tanah serta kompos.
- Protozoa. Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves , 2001)
Tanda Gejala Bronkopneumonia
Ada beberapa ciri anak yang menderita penyakit bronkopneumonia ini antara lain dapat dikenali dengan tanda serta gejala sebagai berikut :
- Kesulitan dan sakit pada ketika pernafasan contohnya yakni Nyeri pleuritik , Nafas dangkal dan mendengkur , Takipnea (Nafas Cepat)
- Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi : Mengecil , kemudian menjadi hilang dan juga terdengar Krekels , ronkhi paru.
- Gerakan dada tidak simetris.
- Menggigil dan demam 38 ,8 ° C hingga 41 ,1°C , delirium.
- Diafoesis.
- Anoreksia.
- Malaise.
- Batuk kental , produktif Sputum kuning kehijauan kemudian menjelma kemerahan atau berkarat.
- Gelisah.
- Sianosis Area sirkumoral , dasar kuku kebiruan.
- Masalah-masalah psikososial : disorientasi , ansietas , takut mati.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Penyakit Bronkopneumonia untuk membantu mengegakkan diagnosa antara lain yakni sebagai berikut :- Rontgen Thorax / Dada. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi struktural , dapat juga menyatakan bisul luas/infiltrat , empiema(stapilococcus) , infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial) , atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih. Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus , kalau pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
- Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi pribadi , biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya , tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.
- Pemeriksaan Fungsi Paru. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan volume paru mungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain paru menurun , terjadi hipoksemia.
- Analisa Gas Darah. Pada pemeriksaan darah ini biasanya akan didapatkan hasil yang tidak normal mungkin terjadi , tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pengobatan Pneumonia
Pengobatan dan perawatan pasien dengan bronkopneumonia di rumah sakit antara lain dilakukan dengan cara :
- Terapi Oksigen. Pemberian oksigen umumnya tidak dibutuhkan , kecuali untuk kasus yang berat.
- Hidrasi Cairan. Bila ringan hidrasi oral , tetapi kalau berat dehidrasi dilakukan secara parenteral. (menggunakan infus)
- Simptomatik terhadap batuk. Bila terdapat obstruksi jalan napas , dan lendir serta ada febris , diberikan bronkodilator
- Atelektasis yakni pengembangan paru-paru yang tidak tepat atau kolaps paru merupakan jawaban kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
- Abses paru yakni pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
- Empisema yakni suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu daerah atau seluruh rongga pleura.
- Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
- Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak
- .
- Infeksi sitemik.
- Pola Hidup Sehat , makan makanan bergizi dan teratur , menjaga kebersihan , beristirahat yang cukup , rajin berolahraga.
- Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi antara lain : Vaksinasi Pneumokokus , Vaksinasi H. influenza , Vaksinasi Varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan badan rendah , Vaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar