Kamis, 10 Agustus 2017

Penyebab Kematian Ibu Hamil

Angka maut ibu (AKI) yaitu termasuk yang tertinggi di negara-negara ASEAN. Untuk itulah pentingnya para ibu hamil untuk senantiasa rajin dalam melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dalam setiap bulannya karena hal ini yaitu termasuk dalam rangka perjuangan tips cara mencegah maut ibu hamil.

Kematian Ibu Hamil (maternal death) menurut WHO yaitu adalah maut selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan , akhir semua alasannya yaitu yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya , tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Definisi lainnya bahwa yang dimaksud dengan pengertian angka maut ibu (AKI) yaitu banyaknya maut perempuan pada dikala hamil atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari semenjak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan daerah persalinan , yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya , dan bukan karena sebab-sebab lain , per 100.000 kelahiran hidup.

keterangan gambar

Berikut beberapa hal yang mampu menyebabkan maut ibu yang sedang dalam proses mengandung di Indonesia terbagi menjadi 5 yang diambil sample dari RSUP Cipto Mangunkusumo , Jakarta yang dikaji oleh tim kinerja IGD RSCM episode Obstetri-Ginekologi yaitu :

1. Perdarahan.
Perdarahan post partum dan masa nifas menjadi penyumbang no 1 penyumbang meningkatnya angka maut ibu ini dengan 20-50 persen maut disebabkan karena adanya perdarahan yang tidak terkontrol. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab maut ibu yaitu sekitar ( 28 persen) , anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan nanah yang merupakan faktor maut utama ibu.

Di aneka macam negara paling sedikit seperempat dari seluruh maut ibu disebabkan oleh pendarahan. Proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen hingga hampir 60 persen. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan , namun ia akan menderita akhir kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami dilema kesehatan yang berkepanjangan.

2. Eklamsia.
Tanda-tanda eklamsia harus pula diketahui untuk mencegah maut ibu pula. Persentase tertinggi kedua penyebab maut ibu yang yaitu eklamsia (24persen) , kejang mampu terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol dikala persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan , dan akan kembali normal jikalau kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat jikalau hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil. Untuk itulah pentingnya juga untuk mengetahui akan menjaga kesehatan jantung bagi para ibu hamil , karena hipertensi bersahabat kaitannya dengan aneka macam jenis penyakit jantung pula.

3. Sepsis.
Pengertian sepsis terutama sepsis karena kehamilan (sepsis maternal) yaitu nanah kuman yang parah yang terjadi di uterus (rahim) dan terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Bakteri penyebab utama penyakit ini yaitu Group A Streptococcus (GAS). Infeksi. Proses nanah ini masuk dalam penyebab tidak pribadi penyebab kematian. Infeksi ini biasanya berupa malaria , tuberkulosis dan hepatitis.

4. Gagal Paru.
Gagal paru merupakan kegagalan pernapasan akut yang berisiko tinggi menyebabkan kematian. Penyebabnya karena embolisme paru (pulmonary embolism) yang terjadi setelah proses persalinan.

Cara pencegahan maut pada ibu hamil salah satu cara yang mampu dilakukan yaitu dengan pemenuhan akan kebutuhan gizi ibu hamil yang sempurna dan lengkap pada ibu hamil menjadi hal yang sangat esensial. Selain kuat pada kualitas anak di masa datang , pemenuhan nutrisi juga mencegah maut pada kehamilan atau persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar